Oleh: Ichwan Muttaqin
Pemikiran filsafat Allama Muhammad Iqbal (1877–1938) merupakan sintesis antara ajaran Islam, filsafat Barat modern, dan spiritualitas Timur, dengan fokus utama pada pembangkitan kesadaran diri umat Islam agar mampu bangkit dari keterpurukan kolonial dan krisis identitas.
Menurut Allama Muhammad Iqbal pendidikan dan budaya tidak bisa di pisahkan, karena buah dari keduanya adalah mengahsilkan karakter, sehingga keduanya harus berjalanan beriringan tidak bisa dipisahkan bahkan dibedakan. Tujuannya adalah hadirnya pendidikan mampu mengkonversi sebuah budaya yang baik. Selain itu Allama Muhammad Iqbal memiliki pandangan bahwan pendidikan dan budaya seperti tulang dan daging yang kedaunya berkaitan erat.
Salah satu gagasan Allama Muhammad Iqbal adalah “Do not borrow educational and cultural ideas” atau yang bermakna “Jangan meminjam ide pendidikan pemikiran Asing”. seraya dengan pemikiran Ibnu Khaldun berpendapat bahwa jika meniru budaya asing secara membabi buta akan mematikan kehidupan.
Education Is The creation of an ideal society
Pendidikan yang bagus akan mengahasilkan system pendidikan dan program percenanaan pendidikan. Hal tersebut akan mengkonversi pendidikan yang memiliki kreasi serta nilai sosial yang ideal.
Nation Dies If the ideal of life disappears
Jika individu mati maka akan mati untuk dirinya tidak akan berpengarus kepada apapun, namun Negara bisa hancur atau mati jika tujuan pendidikan dan budaya tidak beriringan secara bersama,
Education Should be based on Islam
Knowledge is a weapon (pengtahuan adalah senjata)
Ilmu agama adalah ilmu yang akan menyelamatkan kehidupan mabusia, manusia yang tidak memiliki agama seperti manusia kosong yang ada di sawah, sementara manusia yang faham agama dia seperti dokter yang mampu mengobati.
Knowledge=an exhibition of thought?
“the school is unaware of its aims and objects until it has an ascces to the urge within. As log as knowledge does not take the fruits the love, it is nothing but an exhibition of thought.” -Allama Muhammad Iqbal-