Organisasi dan Fenomena Profesional Guru
Oleh: Ichwan Muttaqin, M.E.Sy.

Sebuah penelitian mengenai profesional guru telah banyak dilakukan salah satunya pada jurnal PENGARUH IKLIM ORGANISASI, PROFESIONALISME GURU, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU di salah satu sekolah favorit di Sumatra Utara. Hasil penelitiannya menyatakan organisasi telah memberikan pengaruh langsung terhadap kinerja guru sebesar 0,32 atau 32%, dan sisanya sebesar 0,68 atau 68 % yang merupakan pengaruh selain dari iklim organisasi. Artinya, masih ada 68% lagi variabel lain diluar variabel iklim organisasi yang dapat mempengaruhi kinerja guru yaitu pengaruh dari hubungan antara sesama guru diluar dari organisasi yang juga menjadi pengaruh yang penting dalam menunjang kinerja guru.

Dalama pengertian yang sederhana guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar-mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Dalam melakukan pelayanan pendidikan dan pengajaran, guru sebagai pemimpin dan manajer yang memiliki kemampuan khusus dalam bidang pengajaran. Guru harus memiliki satu ke ahlian khusus dalam bidangnya, tidak mudah menjadi guru karena akan memiliki tantangan dalam proses perubahan manusia.

Guru profesional adalah guru yang mampu mengelola dirinya sendiri dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Dengan demikian guru dituntut untuk memiliki profesionalisme, dan motivasi yang tinggi terhadap institusinya sebagai wujud kinerja yang lebih tinggi. Selanjutnya dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, pada pasal 1 ayat 1 dikatakan bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas utamanya (1) mendidik; (2) mengajar; (3) membimbing; (4) mengarahkan; (5) melatih; (6) menilai, dan (7) mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini di jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dalam hal ini sangat jelas tuntutan profesionalitas guru.

Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja guru. Robbins (2016) mengemukakan bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi kinerja: (1) faktor individu: kemampuan, keterampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang; (2) faktor psikologi: persepsi, peran, sikap, kepribadian, kepuasan kerja, dan motivasi; (3) faktor organisasi: struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, dan sistem pengajaran (reward system) dan kinerja juga dapat diukur melalui uraian tugas karena tugas yang diemban seseorang pegawai sudah tercantum dalam uraian tugas, sehingga dapat dinilai melalui uraian tugas. Sedangkan menurut Rivai, et.al. (2018: 21) faktor-faktor yang memengaruhi kinerja seorang karyawan yang perlu dipertimbangkan dan diperhatikan adalah ability dan motivasi. Dikatakan ability adalah knowledge dan skill, selanjutnya motivation dikatakan adalah attitude dan situation.


By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *