Menyadur perkuliahan yang disampaikan oleh: Prof. Jaih Mubarok (Guru Besar Ilmu Ekonomi Syariah UIKA)
Sumbangsih Plato dan Aristoteles
Seperti yang dilansir melalui halaman wikipedia, Plato (bahasa Yunani: Πλάτων) (lahir sekitar 427 SM – meninggal sekitar 347 SM) adalah seorang filsuf dan matematikawan Yunani, secara spesifik dari Athena. Dilihat dari perspektif sejarah filsafat, Plato digolongkan sebagai filsuf Yunani Kuno. Ia adalah penulis philosophical dialogues dan pendiri dari Akademi Platonik di Athena, sekolah tingkat tinggi pertama di dunia barat. Sebagai seorang filsuf Plato berperan besar dalam perkembangan filsafat Yunani Kuno dan filsafat barat secara umum.
Sumbangsih yang besar juga diberikan oleh guru Plato, yakni Sokrates, dan murid Plato, yakni Aristoteles. seorang filsuf Yunani yang menjadi guru dari Alexander Agung. Ia menjadi murid dari Plato ketika berada di Athena. Aristoteles belajar dari Plato selama 20 tahun, mulai pada umur 17 tahun. Semasa hidupnya, ia menulis tentang filsafat dan ilmu lainnya yaitu fisika, politik, etika, biologi dan psikologi. Aristoteles membagi filsafat menjadi empat persoalan yaitu logika, fisika, metafisika dan pengetahuan praktis. Analisis mengenai filsafat dilakukannya menggunakan silogisme. Pemikiran Aristoteles mengenai logika yang memanfaatkan metode deduktif dijadikan sebagai dasar dalam logika formal. Aristoteles juga meyakini bahwa keberadaan ilmu ditujukan untuk mendukung kehidupan manusia.
Profesor Jaih Mubarok menyampaikan dalam kaitan pemikiran klasik bahwa Aristoteles membagi logika menjadi dua yakni analitik dan dialektika. Analatik digunakan untuk meniliti argumen yang berangkat dari proposisi yang meyakinkan, sedangkan dialektika logika yang digunakan untuk meneliti argumen yang berangkat dari proposi yang diragukan. Inti sebuah logika adalah silogisme, yaitu premis mayor, premis minor dan konklusi.
Cara menarik kesimpulan (konklusi) dalam pandangan aristoteles dapat dilakukan dengan dua cara yakni deduksi dan konduksi. Deduksi berarti apodiktik yakni cara menarik kesimpulan khusus berdasarkan kesimpulan umum, dan Induksi berati epagogi yakni cara menarik kesimpulan yang bersifat umum berdasarkan hal-hal khusus.
10 Segi dalam memahami sesuatu versi Aristoteles
- Substance, yaitu sesuatu pengertian yang menunjukan hakikat keberadaan ada yang tak terpisahkan dari ada itu sendiri. (Contoh; Substansi ahmad adalah manusia)
- Quantity, yakni menunjukan ukuran dan atau jumlah
- Quality, yakni menunjukan sifat ada
- Relation, yakni menunjukan hubungan untuk mencapai tujuan yang di inginkan
- Place, letak posisi strategis
- Date/Time, kapan atau berapa jumlah waktu ada itu berada.
- Position/posture, suatu pengertian yang menunjukkan posisi (manzillah) suatu yang ada itu berada tempatnya.
- State, suatu pengertian yang menunjukkan bagaimana keberadaan ada itu dibandingkan kebaradaan yang lain.
- action/Activity.
- Passivity.
Ketentuan Defisni menurut Aristoteles
- Filsafat teoritik
- Filsafat Praktik
- Fislafat Produktif