MAKALAH
PERBANDINGAN EKONOMI KONVENSIONAL VS EKONOMI ISLAM
Sebagai Bahan Ajar untuk Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekonomi konvensional dan ekonomi Islam adalah dua sistem ekonomi yang memiliki paradigma, prinsip, dan tujuan berbeda. Ekonomi konvensional berbasis pada prinsip kapitalis dan sosialis dengan fokus pada maksimalisasi keuntungan, sedangkan ekonomi Islam berlandaskan nilai-nilai syariah yang menekankan keadilan, keberkahan, dan keseimbangan.
Perbandingan kedua sistem ini penting dipelajari mahasiswa ekonomi syariah untuk memahami keunggulan, kelemahan, dan relevansinya dalam konteks modern.
1.2 Rumusan Masalah
- Apa perbedaan fundamental antara ekonomi konvensional dan ekonomi Islam?
- Bagaimana prinsip dan instrumen ekonomi Islam menjawab kelemahan sistem konvensional?
- Apa implikasi praktis dari penerapan kedua sistem tersebut?
1.3 Tujuan
- Membandingkan aspek filosofis, prinsip, dan instrumen ekonomi konvensional dan Islam.
- Menganalisis dampak kedua sistem terhadap masyarakat dan stabilitas ekonomi.
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Aspek Filosofis dan Dasar Nilai
- Ekonomi Konvensional:
- Berbasis sekuler, memisahkan agama dari ekonomi.
- Tujuan utama: maksimalisasi profit (individualisme).
- Sumber hukum: Akal manusia, hukum positif, dan pasar bebas.
- Ekonomi Islam:
- Berbasis tauhid, integrasi nilai ilahiah dalam aktivitas ekonomi.
- Tujuan: Kesejahteraan dunia-akhirat (falah) dengan keadilan distributif.
- Sumber hukum: Al-Qur’an, Sunnah, Ijma’, dan Qiyas.
2.2 Prinsip Dasar
Aspek | Ekonomi Konvensional | Ekonomi Islam |
---|---|---|
Kepemilikan | Privat mutlak | Kepemilikan relatif (milik Allah, dikelola manusia) |
Bunga (Riba) | Diperbolehkan | Diharamkan (QS. Al-Baqarah: 275) |
Risk Sharing | Dipindahkan ke konsumen (bunga) | Dibagi bersama (mudharabah, musyarakah) |
Motivasi | Profit-oriented | Profit + Sosial (zakat, infaq) |
2.3 Instrumen Keuangan
- Konvensional:
- Bunga bank, pasar saham spekulatif, derivatif.
- Contoh: Kredit berbunga, asuransi konvensional.
- Islam:
- Bagi hasil (mudharabah, musyarakah).
- Jual beli (murabahah, salam).
- Sosial (zakat, wakaf, qard al-hasan).
2.4 Implikasi Sosial dan Ekonomi
- Konvensional:
- Ketimpangan ekonomi akibat akumulasi kapital.
- Krisis finansial (contoh: krisis 2008 akibat riba).
- Islam:
- Mengurangi kesenjangan melalui zakat dan larangan riba.
- Stabilitas sistem (anti-spekulasi gharar dan maysir).
BAB III: STUDI KASUS
3.1 Penerapan Sistem Bunga vs Bagi Hasil
- Bank Konvensional: Nasabah menanggung risiko jika usaha gagal (bunga tetap dibayar).
- Bank Syariah: Kerugian ditanggung bersama (prinsip keadilan).
3.2 Dampak Zakat vs Pajak
- Zakat bersifat tetap (2.5%) dan distribusi jelas (mustahiq).
- Pajak bisa bersifat progresif dan kurang transparan.
BAB IV: KELEMAHAN DAN KRITIK
- Ekonomi Konvensional:
- Eksploitasi sumber daya tanpa etika.
- Riba memperburuk siklus kemiskinan.
- Ekonomi Islam:
- Terbatasnya literasi masyarakat.
- Tantangan harmonisasi dengan sistem global.
BAB V: PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Ekonomi Islam menawarkan solusi etis dan berkeadilan dibanding konvensional, tetapi memerlukan penguatan infrastruktur dan edukasi.
5.2 Saran
- Perlu penelitian lebih dalam tentang integrasi ekonomi syariah di era digital.
- Sosialisasi masif kepada masyarakat dan regulator.