Manajemen dan permasalahan pendidikan di Indonesia
Oleh: Ichwan Muttaqin, M.E.Sy.

A. Pendahuluan

Indonesia dengan teritorial wilayah yang luas di tambah dengan ke aneka ragam budaya, suku dan agama menjadi nilai unik yang belum tentu dimiliki oleh bangsa lain. Keberagaman bangsa Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai 279.118.866 jiwa menjadi peluang dan tantangan tersendiri apakah bisa menjadi negara maju ataukah tetap pada statusnya menjadi negara berkembang atau bisa juga masuk pada negara yang terbelakang. Semua dapat ditentukan oleh penduduk itu tersendiri. (Wikipedia:2023).

Setiap sektor yang ada di Negara ini tentunya membutuhkan pendekatan ahli, pengkajian mendalam serta pengimplementasian yang tepat agar proses pembangunan di Indonesia dapat terealisasi dengan maksimal. Salah sektor yang menjadi perhatian serius di Indonesia adalah sektor pendidikan. Pendidikan menjadi tumpuan utama dalam pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) yang memiliki mutu, nilai dan juga kualitas. Semakin maju pendidikan suatu negara maka akan semakin maju negara tersebut. (Hidayah:2022)

Salah satu faktor untuk memajukan pendidikan adalah pada sektor manajemen pendidikan dan juga memahami tingkat masalah yang dihadapi. Manajemen pendidikan harus mampu menjawab tataran teknis bagaimana lembaga pendidikan di hadirkan sebagai jawaban problematika sosial, dekadensi moral, peningkatan knowladge serta mampu menyeimbangkan peran spiritual, emosional dan intelegensi masyarakat sebagai peserta didik. Sementara secara makro permasalahan pendidikan di Indonesia harus mampu menghadirkan instrumen baik berupa model maupun strategi peningkatan pendidikan di Indonesia dengan cara mampu mengumpulkan dan memecahkan permasalahan pendidikan di Indonesia.

B. Manajemen Pendidikan

Prinsip manajemen pendidikan nasional di Indonesia secara keseluruhan masih cenderung terpusat sehingga perkembangan demokratisasi dan desentralisasi pendidikan kurang dirasakan pemerataannya. Pendidikan berkualitas masih dikuasai oleh beberapa daerah perkotaan dan juga sekolah dengan menyandang status “Sekolah Favorit”, sementara lembaga sekolah lainnya hanya menjadi follower kurikulum yang dipaksakan untuk dapat mengikuti alurnya. Masalah manajemen pendidikan pada dasarnya menyangkut efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya yang ada. (Samad:2014)

Manajemen pendidikan nasional adalah strategi yang perlu ditata ulang untuk mengatasi efek negatif dari globalisasi. Revitalisasi manajemen ini sekaligus akan mengarahkan globalisasi ke arah yang positif bagi perkembangan peradaban bangsa. Selama ini sistem manajemen terpusat dari pendidikan terbukti tidak membawa kemajuan yang signifikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya. Bahkan dalam kasus-kasus tertentu, manajemen terpusat telah menghambat kreativitas satuan pendidikan pada berbagai jenis dan jenjang. (Samad:2014).

C. Permasalahan Pendidikan di Indonesia.

Manajemen pendidikan di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan yang cukup kompleks, mencakup aspek administratif, kualitas tenaga pengajar, fasilitas, hingga kurikulum. Berikut adalah beberapa permasalahan utama yang perlu diatasi dalam manajemen pendidikan di Indonesia:

  1. Distribusi Kualitas Pendidikan yang Tidak Merata
    Kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat bervariasi tergantung pada lokasi geografis. Sekolah-sekolah di kota besar biasanya memiliki akses yang lebih baik terhadap sumber daya, fasilitas, dan guru yang berkualitas dibandingkan dengan sekolah-sekolah di daerah terpencil. Akibatnya, kesenjangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan masih cukup tinggi. (Arief Majid:2023)
  2. Kualitas Tenaga Pengajar
    Tidak semua guru memiliki sertifikasi atau pelatihan yang memadai, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau. Sertifikasi guru sebenarnya merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi mereka, tetapi implementasinya masih menghadapi banyak kendala, seperti kurangnya pelatihan berkualitas dan distribusi yang kurang merata. (Arief Majid:2023)
  3. Kurikulum yang Kurang Fleksibel
    Kurikulum pendidikan di Indonesia cenderung sering berganti sesuai dengan pergantian kebijakan pemerintah. Seringkali, perubahan ini terjadi tanpa adanya evaluasi menyeluruh dari implementasi sebelumnya, sehingga kurikulum yang diterapkan tidak selaras dengan kebutuhan siswa dan tantangan zaman. (Andika Isma: 2023)
  4. Teknologi dan Infrastruktur Pendidikan
    Di era digital, penggunaan teknologi dalam pendidikan sudah menjadi kebutuhan, tetapi tidak semua sekolah memiliki akses yang memadai terhadap teknologi. Sekolah di daerah terpencil mungkin kesulitan menyediakan komputer, internet, atau bahkan listrik yang stabil. Hal ini membuat integrasi teknologi dalam pembelajaran masih menjadi tantangan. (Andika Isma: 2023)
  5. Birokrasi yang Rumit
    Sistem manajemen pendidikan seringkali terhambat oleh birokrasi yang panjang, yang memperlambat proses pengambilan keputusan, terutama dalam pengalokasian anggaran dan sumber daya. Hal ini membuat berbagai inisiatif dan kebijakan pendidikan lambat terealisasi di lapangan. (Arifin:2022)
  6. Pembiayaan Pendidikan
    Meskipun anggaran pendidikan di Indonesia cukup besar, distribusinya seringkali tidak efisien. Banyak dana yang terserap dalam biaya operasional, sehingga hanya sedikit yang benar-benar dialokasikan untuk peningkatan kualitas pendidikan atau pembangunan fasilitas sekolah. (Ahmad Fauzi:2020)
  7. Budaya dan Kesadaran Pendidikan
    Di beberapa daerah, pendidikan masih belum dianggap sebagai prioritas utama, terutama pada keluarga dengan kondisi ekonomi yang terbatas. Sebagian orang tua lebih memilih anak-anak mereka untuk bekerja membantu keluarga daripada melanjutkan pendidikan. (Ahmad Fauzi:2020)

Referensi

  1. Indonesia – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
  2. Nur Hidyah. Thn 2022. Pandangan Terhadap Problematika Rendahnya Mutu Pendidikan di Indonesia | Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK).
  3. A. Samad Usman. Thn 2014. View of Peta Permasalahan Pendidikan Abad 21 di Indonesia
  4. Mohamad Arif Majid. Tahun 2023. Permasalahan Dalam Reformasi Birokrasi Dalam Sektor Pendidikan | Arifin | Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan
  5. Ahmad Fauzi. Tahun 2020. Analisis Biaya Mutu dalam Meningkatkan Daya Saing Pendidikan | Fauzi | JUMPA : Jurnal Manajemen Pendidikan

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *